MasterJudiBola Sebanyak 115 rumah milik warga di Kampung Jampang, Desa Sudamanik, Kecamatan Cimarga, Lebak mengalami retak-retak. Bahkan 3 masula juga rusak dikarenakan terjadinya pergeseran tanah.
Pergeseran tanah di kampung ini sebenarnya sudah terjadi sejak bulan Februari lalu. Waktu itu, sudah ada sebanyak 104 bangunan yang retak dan 2 rumah yang ambruk. Namun ucap Ketua RT setempat, Ubay (58) belakangan pergeseran tanah yang terjadi semakin parah. Total sebanyak 115 rumah dan 3 mushola retak. Dan sebanyak 4 rumah ambruk.
"Yang mengalami kerusakan semankin bertambah, yang hancur juga bertambah. Total semuanya sebanyak 118 bangunan termasuk juga 3 mushola," ucap Ubay ketika dimintai keterangan di Lebak, Banten, Kamis (4/4).
Saat ini warga takut untuk tinggal dalam rumah. Wargapun meminta Pemkab Lebak untuk melakukan relokasi rumah mereka dikarena pergeseran tanah yang terus menerus terjadi.
"Sampai hari ini sudah empat hari tidak hujan, takutnya jika terjadi hujan," ucapnya.
Warga sebenarnya sudah melakukan musyawarah. Pihak Pemkab juga sudah berjanji akan melakukan relokasi. Namun lokasi yang dijanjikan masih belum jelas dan belum ada kompensasi.
"Masyarakat desakannya tidak berlebihan hanya meminta relokasi dikarenakan merasa tidak nyaman. Namun harus ditempatkan dilokasi yang sama," ucapnya.
Sejauh ini, memang belum ada korban jiwa akibat dari terjadinya pergeseran tanah di Kampung Jampang. Namun, ada sebanyak 160 kepala keluarga yang saat ini merasa khawatir untuk tinggal di daerah yang rawan akan longsor itu.
"Jika ditempati dan terjadi longsor, takutnya ketiban," ucapnya.
Pada bulan Februari lalu, penyelidik bumi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi sudah datang untuk meninjau kampung ini. Curah hujan yang tinggi memang dapat mengakibatkan terjadinya erosi dan pergeseran tanah. Warga saat itu sudah dihimbau untuk mengungsi jika terjadi retakan baru.
No comments:
Post a Comment