Pihak kepolisian Thailand memastikan bahwa rentetan ledakan yang terjadi di Bangkok hari Jumat(2/8) wakru setempat berasal dari bom rakitan. Sejumlah bom ini dikendalikan dengan timer, ada juga sejumlah bom yang merupakan 'bom ping pong'.
"Saya mendapatkan informasi bahwa itu adalah 'bom pingpong' yang disembunyikan di semak-semak pinggi jalanan," ucap Renu Suesattaya, Direktur Distrik Suan Luang, dalam pernyataanya, Jumat(2/8).
Istilah 'bom ping pong' merujuk pada bom rakitan yang ukurannya sebesar bola tenis. Suan Luang adalah lokasi pertama di Bangkok yang menerima ledakan bom pada hari Jumat(2/8) pagi waktu setempat.
Laporan dari Channel News Asia juga mengatakan rentetan bom di Bangkok ini dinilai adalah serangan simbolis yang bertujuan untuk mempermalukan pemerintahan Thailand yang sedang menjadi tuan rumah KTT ASEAN. Bom-bom ini dinilai dirancang bukan untuk menyebabkan adanya korban jiwa.
Diketahui bahwa para Menteri Luar Negeri(Menlu) dari negara-negara ASEAN bersama dengan mitra-mitra dari negara kekuatan dunia seperti Amerika Serikat, Rusia dan China, hadir dalam pertemuan yang sangat penting ini.
Dalam pernyataan terpisah, kepala tim penjinak bom (EOD) pada kepolisian Thailand, kolonel Polisi Kamtorn Uicharoen, mengatakan sebanyak 6 bom meledan di tiga tempat yang berbeda(sebelumnya dikatakan empat lokasi-red).
Kamtorn menambahkan secara lebih terperinci, bahwa sebanyak tiga bom meledak di kompleks Gedung Pemerintahan Thailand di Chaeng Wattana. Satu bom lainnya juga ditemukan di kompleks yang sama, dan gagal meledak. Dua bom lainnya meledak di area Chong Nonsi, Bangkok, yang diketahui terjadi di dekat stasiun skytrain.
"Bom yang meledak di dua area ini adalah alat peledak rakitan yang dikendalikan dengan timer(pengatur waktu)," ucap Kamtorn dalam pernyataannya.
Kamtorn menambahkan bahwa sebuah bom pingpong meledak di area Suan Luang.
Secara terpisah, seorang pejabat senior kepolisian setempat mengatakan satu peledak lainnya berhasil ditemukan sebelum meledak. Tidak dikatakan lebih lanjut tempat ditemukannya peledak ini.
Sampai sejauh ini dikabarkan tiga orang mengalami luka ringan akibat sejumlah ledakan bom ini. Ketika korban luka terdiri atas dua orang tukang sapu jalanan dan satu orang petugas keamanan setempat. "Sebanyak tiga orang mengalami luka ringan akibat terkena serpihan," sebut Suesattaya dalam pernyataannya.
Prayuth Chan-o-cha, Perdana Menteri (PM) Thailand, mengecam pihak-pihak yang mendalangi rentetan ledakan bom ini. PM Prayuth diketahui sudah 'memerintahkan penyelidikan segera' terkait dengan insiden ini. Belum ada satupun tersangka yang diamankan terkait sejumlah ledakan bom yang terjadi tadi pagi. Sampai sekarang belum ada satupun kelompok ataupun pihak yang mengklaim bertanggung jawab.
No comments:
Post a Comment