Sunday, August 4, 2019

Petugas Kesulitan Padamkan Kebakaran Hutan di Jambi



Tim satuan tugas penanggulangan karhutla kesulitan untuk memadamkan api yang membakar lahan gambut di Desa Arang-arang, Muarojambi, Jambi. Kesulitan ini dikarenakan lokasi kebakaran yang sulit untuk dijangkau. 

"Selain dikarenakan lokasi yang cukup jauh dan kedalaman lahan gambut yang cukup dalam, mencapai kedalaman 3 meter, maka membuat tim Satgas susah untuk memadamkan api yang berkobar," ungkap Kolonel Arh Elpis Rudy, Komandan Resor Militer 042/Garuda Putih sekaligus Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan di Jambi, Senin(5/8). 

Petugas melakukan upaya pemadaman dari jalur udara dan jalur darat. Tim pemadamkebakaran di udara dan darat masing-masing berjumlah sekitar 200 personel. Upaya pemadaman dari jalur udara dilakukan dengan menerjunkan helikopter untuk melakukan pengeboman air di lokasi yang terbakar. 

Sementara itu, tim pemadam kebakaran di darat antara lain bekerja dengan membuat kanal pembatas berisi air untuk mencegah api sehingga tidak meluas. Elphis Rudi menjelaskan, sebanyak 36 hektare lahan yang terbakar adalah milik masyarakat. Tim pemadam sudah berhasil memadamkan sekitar 29 hektare lahan yang terbakar. 

"Jika dilihat, ini memang ada unsur kesengajaan dalam membakar lahan," ucapnya. 

Elphis menghimbau kepada semua warga dan pengelola perusahaan perkebunan untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar lahannya, hal ini dikarenakan ketika musim kemarau api sekecil apapun bisa merambat dengan sangat cepat. 

Bachyuni, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jambi mengatakan sejak awal 2019 sampai sekarang setidaknya sebanyak 215 hektare lahan sudah terbakar. 

"Kebanyakkan lahan yang terbakar ada di Kabupaten Muarojambi. Data terakhir itu sekitar lebih kurang 50 hektare lahan yang terbakar," ucapnya. 

Bachyuni menambahkan, keterbatasan sumber air, angin dan kedalaman lahan gambut menjadi faktor kesulitan petugas dalam memadamkan api.

No comments:

Post a Comment